Authors retain the copyright without restrictions for their published content in this journal. HSSR is a SHERPA ROMEO Green Journal.
Publishing License
This is an open-access article distributed under the terms of
LOCAL WISDOM OF THE BAJO TRIBE AND ITS ACCULTURATION ON ISLAMIC SHARIA: A CASE IN TOMINI BAY–INDONESIA
Corresponding Author(s) : Muhammad Obie
Humanities & Social Sciences Reviews,
Vol. 8 No. 1 (2020): January
Abstract
Purpose: This study analyzed local wisdom of the Bajo Tribe and its acculturation on Islamic sharia. Furthermore, it analyzed the practice of pamali and mamiakadilao as local wisdom of the Bajo tribe, and whether the existence of Islamic sharia diminishes the practice of local wisdom, or precisely accompanies the local wisdom of the Bajo people.
Methodology: A case study method has been used for the study. The selection of informants was by purposive sampling and snowball techniques. The data collection was through in-depth interviews and passive participation observation. The data analysis was done qualitatively.
Main Findings: The Bajo had local wisdom in the form of pamali and mamiakadilao which were institutionalized in traditions and customs. Pamali is an ethic of the Bajo people in building relationships with their natural environment. While, mamiakadilao is a grouping of the Bajo when fishing, namely the palilibu, bapongka, and sakai groups. When the Bajo accepted Islamic sharia, it did not eliminate their original beliefs. These two belief systems live side by side. The Bajo accepted Islam as their religion, but at the same time still hold fast and practice their ancestral heritage.
Implications: Understanding the local wisdom of the Bajo Tribe, as well as its acculturation on Islamic Sharia.
Novelty: The acceptance of Islam as a new religion for the Bajo does not diminish existing local wisdom. Bajo people embrace Islam as a new religion, but they do not abandon ancestral traditions. The entry of Islamic sharia is to enrich the local wisdom of the Bajo tribe.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- Ali, M. (2017). Mengkomunikasikan Pendidikan Dan Melestarikan Kearifan Lokal Orang Bajo. INFERENSI Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 11(1), 187–206. https://doi.org/10.18326/infsl3.v11i1.187-206 DOI: https://doi.org/10.18326/infsl3.v11i1.187-206
- Alus, C. (2014). Peran Lembaga Adat Dalam Pelestarian Kearifan Lokal Suku Sahu Di Desa Balisoan Kecamatan Sahu Kabupaten Halmahera Barat. JURNAL ACTA DIURNA, 3(4).
- Artanto, Y. K. (2017). Bapongka, Sistem Budaya Suku Bajo Dalam Menjaga Kelestarian Sumber Daya Pesisir. Sabda :Jurnal Kajian Kebudayaan, 12(1), 52–69. https://doi.org/10.14710/sabda.v12i1.15253 DOI: https://doi.org/10.14710/sabda.v12i1.15253
- Baskara, B. (2016). Islam Bajo: Agama Orang Laut. Banten: Javanica.
- Bochner, A. P. (1988). Interpersonal Communication. In Encyclopedia of Communications, Edited by Erik Barnouw. Oxford: Oxford University Press.
- Dayakisni, T. Y. (2008). Psikologi Lintas Budaya, EdisiRevisi. Malang: UMM Press.
- De Block, D. (2009). Perlindungan Wilayah Pesisir Di Sulawesi: Mencermati Pendapat Masyarakat Pesisir. Warta TelukTomini, 7, September-November.
- Fallding, H. (1974). The Sociology of Religion: An Explanation of the Unity and Diversity in Religion. McGraw: McGraw-Hill Ryerson Limited.
- Gunawan, R., Digdoyo, E., &Subarkah, A. (2014). Budaya Kearifan Lokal Dalam Tata Kelola Dan Pengembangan Ligkungan Kota. Sejarah Dan Budaya Tahun Kedelapan, 2.
- Harun, R. (2011). KearifanLokal Masyarakat Bajo Dalam Melestarikan Lingkungan Pesisir Di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
- Indriastjario, &Murtomo, B. A. (2015). Kajian Kearifan Lokal Untuk Pengembangan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang. MODUL, 15(2), 125–32.
- Kael, M., Hardiansyah, G., & Iskandar. (2015). Kearifan Lokal Masyarakat Desa Tunggul Boyok Dalam Pengelolaan Madu Alam Di Kecamatan Bonti Kabupaten Sanggau. Jurnal Hutan Lestari, 3 (1).
- Kafiar, F. P. (2013). Kearifan Lokal Suku Amungme Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Di Kabupaten Mimika Papua. Jurnal Ekosains,V(1).
- Koentjaraningrat. (1964). Masyarakat Desa Di Indonesia Masa Ini. Jakarta: Balai Penerbitan Fakultas Ekonomi UI.
- Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif, EdisiRevisi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
- Obie, M. (2015). Perampasan Hak Ulayat Pesisir Dan Laut Komunitas Suku Bajo (Kasus Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan Laut Di Teluk Tomini). Bogor: Disertasi Sekolah Pascasarjana IPB. DOI: https://doi.org/10.15294/paramita.v25i1.3422
- Obie, M. (2016). Perubahan Sosial Pada Komunitas Suku Bajo Di Pesisir Teluk Tomini. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 16(1), 153–74. https://doi.org/10.21154/al-tahrir.v16i1.377 DOI: https://doi.org/10.21154/al-tahrir.v16i1.377
- Obie, M., Soetarto, E., Soemarti, T, & Saharuddin. (2015). Sejarah Penguasaan Sumber Daya Pesisir dan Laut di Teluk Tomini. Paramita: Historical Studies Journal, 25(1). https://doi.org/10.15294/paramita.v25i1.3422 DOI: https://doi.org/10.15294/paramita.v25i1.3422
- Pasandre, S., &Sompah, A.(2018). Personal Communication.
- Pasandre, U. (2017). Personal Communication.
- Putra, R. (2013). Berladang Dan Kearifan Lokal Manusia Dayak. Jurnal Ultima Humaniora, 1(2).
- Rahmadani, Y., Ermanto, &Noveria, E. (2012). UngkapanLarangan Masyarakat Lubuak Sariak Kenagarian Kambang Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(1), 330-38.
- Renjaan, M. J., Purnaweni, H., &Anggoro, D. D. (2013). Studi Kearifan Lokal Sasi Kelapa Pada Masyarakat Adat Di Desa Ngilng of Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Ilmu Lingkungan, 11(1), 23–29. https://doi.org/10.14710/jil.11.1.23-29 DOI: https://doi.org/10.14710/jil.11.1.23-29
- Reza, M., &Hidayati, A. N. (2017). Kearifan Lokal Suku Sasak Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Desa Lenek Daya, Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Spectra,XV(30). DOI: https://doi.org/10.14203/jki.v11i1.36
- Santoso, I. (2006). Eksistensi Kearifan Lokal Pada Petani Tepian Hutan Dalam Memelihara Kelestarian Ekosistem Sumber DayaHutan.Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 11(3).
- Sompah, J. (2018). Personal Communication.
- Sukmayadi, T. (2018). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pandangan Hidup Masyarakat Adat Kampung Kuta .JPK, Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 3(1), 19-29. https://doi.org/10.24269/jpk.v3.n1.2018.pp19-29 DOI: https://doi.org/10.24269/jpk.v3.n1.2018.pp19-29
- Sulaiman. (2010). Kebijakan Pengelolaan Perikanan Berbasis Kearifan Lokal Di Aceh. Kanun, 50.
- Sulastriyono, M. (2009). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Di Telaga Omang Dan Ngloro Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul Yogyakarta.Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 21(2), 243–55.
- Surakhmad, W. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode Dan Teknik. Bandung: Tarsito.
- Syaufina, L., & Tambunan, F. G. S. (2013). Kearifan Lokal Masyarakat Adat Dalam Mencegah Kebakaran Hutan Dan Lahan. JURNAL SILVIKULTURA TROPIKA, 4(3).
- Thamrin, H. (2013). Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Lingkungan. Khutubkhanah, 161.
- Uniawati. (2014). Perahu Dalam Pamali Orang Bajo: Tinjauan Semiotika Sosial Halliday. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 20(4). https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i4.166 DOI: https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i4.166
- Utina, R. (2012). Kecerdasan Ekologis Dalam Kearifan Lokal Masyarakat Bajo Desa Torosiaje Provinsi Gorontalo. Prosiding Konferensi Dan Seminar Nasional Pusat Studi Lingkungan Hidup Indonesia Ke 21, 13-15 September.
- Utina, R.,&Alwiah. (2008). Bapongka: Studi Nilai Pendidikan PelestarianEkosistemLaut Dan Pesisir Pada Masyarakat Bajo. Journal Matsains, 2(3).
- Zacot, F. R. (1982). Orang Bajo Suku Pengembara Laut: Pengalaman Seorang Antropolog. Penerjemah Laure F.M., Pranoto I.B. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) bekerjasamadengan Ecolo Francaised’ Extreme-Orient dan Forum Jakarta-Paris.
- Zulharman, J., Khaldun, I., & Santoso, H. (2017). Kearifan Lokal Masyarakat Desa Sambori Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Potensi Ekowisata. JIME, 3(2).
- Zulkarnain. (2009). Kearifan Lokal Dalam Pemanfaatan Dan Pelestarian Sumber Daya Pesisir (Studi Kasus Di Desa Panglima Raja Kecamatan Concong Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Berkala Perikanan Terubuk, 37(2).
References
Ali, M. (2017). Mengkomunikasikan Pendidikan Dan Melestarikan Kearifan Lokal Orang Bajo. INFERENSI Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 11(1), 187–206. https://doi.org/10.18326/infsl3.v11i1.187-206 DOI: https://doi.org/10.18326/infsl3.v11i1.187-206
Alus, C. (2014). Peran Lembaga Adat Dalam Pelestarian Kearifan Lokal Suku Sahu Di Desa Balisoan Kecamatan Sahu Kabupaten Halmahera Barat. JURNAL ACTA DIURNA, 3(4).
Artanto, Y. K. (2017). Bapongka, Sistem Budaya Suku Bajo Dalam Menjaga Kelestarian Sumber Daya Pesisir. Sabda :Jurnal Kajian Kebudayaan, 12(1), 52–69. https://doi.org/10.14710/sabda.v12i1.15253 DOI: https://doi.org/10.14710/sabda.v12i1.15253
Baskara, B. (2016). Islam Bajo: Agama Orang Laut. Banten: Javanica.
Bochner, A. P. (1988). Interpersonal Communication. In Encyclopedia of Communications, Edited by Erik Barnouw. Oxford: Oxford University Press.
Dayakisni, T. Y. (2008). Psikologi Lintas Budaya, EdisiRevisi. Malang: UMM Press.
De Block, D. (2009). Perlindungan Wilayah Pesisir Di Sulawesi: Mencermati Pendapat Masyarakat Pesisir. Warta TelukTomini, 7, September-November.
Fallding, H. (1974). The Sociology of Religion: An Explanation of the Unity and Diversity in Religion. McGraw: McGraw-Hill Ryerson Limited.
Gunawan, R., Digdoyo, E., &Subarkah, A. (2014). Budaya Kearifan Lokal Dalam Tata Kelola Dan Pengembangan Ligkungan Kota. Sejarah Dan Budaya Tahun Kedelapan, 2.
Harun, R. (2011). KearifanLokal Masyarakat Bajo Dalam Melestarikan Lingkungan Pesisir Di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Indriastjario, &Murtomo, B. A. (2015). Kajian Kearifan Lokal Untuk Pengembangan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang. MODUL, 15(2), 125–32.
Kael, M., Hardiansyah, G., & Iskandar. (2015). Kearifan Lokal Masyarakat Desa Tunggul Boyok Dalam Pengelolaan Madu Alam Di Kecamatan Bonti Kabupaten Sanggau. Jurnal Hutan Lestari, 3 (1).
Kafiar, F. P. (2013). Kearifan Lokal Suku Amungme Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Di Kabupaten Mimika Papua. Jurnal Ekosains,V(1).
Koentjaraningrat. (1964). Masyarakat Desa Di Indonesia Masa Ini. Jakarta: Balai Penerbitan Fakultas Ekonomi UI.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif, EdisiRevisi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Obie, M. (2015). Perampasan Hak Ulayat Pesisir Dan Laut Komunitas Suku Bajo (Kasus Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan Laut Di Teluk Tomini). Bogor: Disertasi Sekolah Pascasarjana IPB. DOI: https://doi.org/10.15294/paramita.v25i1.3422
Obie, M. (2016). Perubahan Sosial Pada Komunitas Suku Bajo Di Pesisir Teluk Tomini. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 16(1), 153–74. https://doi.org/10.21154/al-tahrir.v16i1.377 DOI: https://doi.org/10.21154/al-tahrir.v16i1.377
Obie, M., Soetarto, E., Soemarti, T, & Saharuddin. (2015). Sejarah Penguasaan Sumber Daya Pesisir dan Laut di Teluk Tomini. Paramita: Historical Studies Journal, 25(1). https://doi.org/10.15294/paramita.v25i1.3422 DOI: https://doi.org/10.15294/paramita.v25i1.3422
Pasandre, S., &Sompah, A.(2018). Personal Communication.
Pasandre, U. (2017). Personal Communication.
Putra, R. (2013). Berladang Dan Kearifan Lokal Manusia Dayak. Jurnal Ultima Humaniora, 1(2).
Rahmadani, Y., Ermanto, &Noveria, E. (2012). UngkapanLarangan Masyarakat Lubuak Sariak Kenagarian Kambang Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(1), 330-38.
Renjaan, M. J., Purnaweni, H., &Anggoro, D. D. (2013). Studi Kearifan Lokal Sasi Kelapa Pada Masyarakat Adat Di Desa Ngilng of Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Ilmu Lingkungan, 11(1), 23–29. https://doi.org/10.14710/jil.11.1.23-29 DOI: https://doi.org/10.14710/jil.11.1.23-29
Reza, M., &Hidayati, A. N. (2017). Kearifan Lokal Suku Sasak Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Desa Lenek Daya, Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Spectra,XV(30). DOI: https://doi.org/10.14203/jki.v11i1.36
Santoso, I. (2006). Eksistensi Kearifan Lokal Pada Petani Tepian Hutan Dalam Memelihara Kelestarian Ekosistem Sumber DayaHutan.Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 11(3).
Sompah, J. (2018). Personal Communication.
Sukmayadi, T. (2018). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pandangan Hidup Masyarakat Adat Kampung Kuta .JPK, Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 3(1), 19-29. https://doi.org/10.24269/jpk.v3.n1.2018.pp19-29 DOI: https://doi.org/10.24269/jpk.v3.n1.2018.pp19-29
Sulaiman. (2010). Kebijakan Pengelolaan Perikanan Berbasis Kearifan Lokal Di Aceh. Kanun, 50.
Sulastriyono, M. (2009). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Di Telaga Omang Dan Ngloro Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul Yogyakarta.Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 21(2), 243–55.
Surakhmad, W. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode Dan Teknik. Bandung: Tarsito.
Syaufina, L., & Tambunan, F. G. S. (2013). Kearifan Lokal Masyarakat Adat Dalam Mencegah Kebakaran Hutan Dan Lahan. JURNAL SILVIKULTURA TROPIKA, 4(3).
Thamrin, H. (2013). Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Lingkungan. Khutubkhanah, 161.
Uniawati. (2014). Perahu Dalam Pamali Orang Bajo: Tinjauan Semiotika Sosial Halliday. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 20(4). https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i4.166 DOI: https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i4.166
Utina, R. (2012). Kecerdasan Ekologis Dalam Kearifan Lokal Masyarakat Bajo Desa Torosiaje Provinsi Gorontalo. Prosiding Konferensi Dan Seminar Nasional Pusat Studi Lingkungan Hidup Indonesia Ke 21, 13-15 September.
Utina, R.,&Alwiah. (2008). Bapongka: Studi Nilai Pendidikan PelestarianEkosistemLaut Dan Pesisir Pada Masyarakat Bajo. Journal Matsains, 2(3).
Zacot, F. R. (1982). Orang Bajo Suku Pengembara Laut: Pengalaman Seorang Antropolog. Penerjemah Laure F.M., Pranoto I.B. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) bekerjasamadengan Ecolo Francaised’ Extreme-Orient dan Forum Jakarta-Paris.
Zulharman, J., Khaldun, I., & Santoso, H. (2017). Kearifan Lokal Masyarakat Desa Sambori Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Potensi Ekowisata. JIME, 3(2).
Zulkarnain. (2009). Kearifan Lokal Dalam Pemanfaatan Dan Pelestarian Sumber Daya Pesisir (Studi Kasus Di Desa Panglima Raja Kecamatan Concong Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Berkala Perikanan Terubuk, 37(2).